Rabu, 09 Juli 2008

BIODATA

Nama : Ricky Sethiadi
NPM : 07215110275
Jurusan : Teknik sipil
Semester : 2

Senin, 07 Juli 2008

Dinding

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).

Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.

Pondasi....

Sebenarnya ketika akan merencanakan sebuah bangunan gedung, tidak bisa dilakukan secara parsial. Misalnya hanya meminta contoh desain pondasi, sloof (balok ikat), plat tangga, plat lantai, plat atap, kolom, balok, kuda-kuda, dsb. Ketika berbicara soal perencanaan bangunan, maka kita harus membahas masalah tersebut secara luas. Yang saya maksud adalah, dimulai dari penentuan titik-titik pondasi, mendata kolom (kolom arah melintang, memanjang, kemudian memberi notasi/abjad, dsb). Tetapi ketika persyaratan itu harus dipenuhi, maka jalan yang kita tempuh sangat panjang, dan itu tidak mungkin dilakukan/dibahas didalam website ini.

Sekarang kita asumsikan saja, anda telah memiliki semua syarat diatas, dan anda hanya membutuhkan contoh desain pondasi. Diartikel kali ini, kita akan membahas tentang perencaan pondasi. Kasus yang diambil adalah perencaan pondasi jenis Foot Plate. Berikut adalah contoh perencanaan pondasi foot plate dimana tinjauannya adalah pada titik K2 (Perencanaan pondasi dibawah kolom K2) :

MANFAAT BAMBU


Kehidupan masyarakat desa, bambu sangat dekat dan dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat desa mulai lahir (untuk memotong pusar bayi dan sunatan) sampai meninggal (kremasi jenazah). Aktifitas kehidupan sehari-haripun tak luput dari pemanfaatan bambu sebagai bahan makanan (rebung), pembungkus makanan (daun), makanan ternak (pucuk muda), sapu lidi, kerajinan untuk kebutuhan rumah tangga, cinderamata dan mebeuler, industri (pulp dan kertas), konstruksi (jembatan, bangunan rumah, tiang, sekat, dinding, atap dan penyanggah), bahan bakar dan untuk upacara adat

Manfaat lain dari bambu yaitu memiliki keunggulan untuk memperbaiki sumber tangkapan air yang sangat baik, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah secara nyata. Selain itu bambu merupakan tanaman yang mudah ditanam, tidak membutuhkan perawatan khusus, dapat tumbuh pada semua jenis tanah (baik lahan basah/kering), tidak membutuhkan investasi besar, pertumbuhannya cepat, setelah tanaman mantap (3 – 5 tahun) dapat di panen setiap tahun tanpa merusak rumpun dan memiliki toleransi tinggi terhadap gangguan alam dan kebakaran,. Bambu juga memiliki kemampuan peredam suara yang baik dan menghasilkan banyak oksigen sehingga dapat ditanam di pusat pemukiman dan pembatas jalan raya

Memperhatikan manfaat bamboo, beberapa Negara asia diantaranya china telah menggunakannya bambu sebagai tanaman utama konservasi alam selain untuk memperbaiki dan meningkat sumber tangkapan air, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah juga pertimbangan budaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui aneka kerajinan serta kebutuhan konstruksi.

Masyarakat Bali Desa Pakraman Angseri telah sukses menggunakan Bambu sebagai tanaman hutan rakyat seluas 12 ha, ternyata telah membantu menjaga dan memulihkan aliran air bawah tanah dan mata air panas, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan bamboo untuk usaha kerajinan serta menunjang kehidupan komunitas kera untuk dijadikan sebagai tempat wisata (Sumatera dan Peneng, 2005).

Bambu Center Pusat Study Ilmu Teknik UGM melalui program Magister Teknologi Bahan Bangunan dan Perhimpunan pecinta Bambu Indonesia (Perbindo) Yogyakarta, telah melakukan berbagai penelitian untuk memanfaatkan bamboo dalam konstruksi bangunan bagi wilayah-wilayah rawan gempa dan bencana alam. Selain itu telah dilakukan pula pemanfaatan teknologi pengolahan bamboo melalui metoda pengawetan untuk meningkatkan nilai pakai bamboo, membuat balok bambu untuk tiang bangunan dan kuda-kuda, papan laminasi, papan panel dan atap bamboo.

Manfaat bamboo dalam teknologi sangat menjanjikan, memiliki peluang industri dengan investasi kecil, penggunaan teknologi pengolahan sederhana dan siklus panen bamboo sangat pendek dan berkesinambungan.

Bangunan Tradisional

Pada masa lampau masyarakat kita secara langsung menerima bentuk-bentuk bangunannya sebagai warisan dan nenek moyangnya. Dengan demikian, tidak ada bentuk-bentuk baru yang diciptakan untuk menyempurnakan bentuk hunian mereka, karena mereka menganggap bahwa bangunan tersebut telah sempurna. Secara kegiatan, kondisi sosial dan budaya kita menunjukkan bahwa banyak kegiatan dilakukan di ruang terbuka atau paling tidak berhubungan dengan ruang luar. Kalaupun terlindung, paling hanya terlindung dan panas matahari dan hujan. Dari sini jelas terlihat, bahwa atap sangat berperan dalam bangunan kita yang kemudian dilengkapi elemen lain seperti dinding dan lantai.

Pada bangunan tradisional Indonesia, yang berada di zona tropis lembah dan memiliki curah hujan yang cukup besar dan sinar matahari yang cukup terik, atap memang dibuat dengan kemiringan yang cukup untuk mengalirkan hujan. Coba saja simak bentuk-bentuk atap dan berbagai bangunan tradisional negara kita, dapat dikatakan hampir semua bangunan tersebut menggunakan atap miring.

Secara konsepsi, bangunan tradisional kita memiliki bagian-bagian seperti kaki, badan dan kepala. Kaki adalah kolong atau umpak, badan diidentikkan dengan ruangan dan kepala adalah atap. Pada umumnya atap selalu di curam dan berteritis lebar. Bangunan tersebut menggunakan atap miring. Dengan atap miring itu pula, curah hujan dapat mengalir lancar.

Jenis Atap

macam-macam tipe atap antara lain :

1. Atap datar (platdak), biasanya menggunakan beton bertulang yang dihitung tersendiri sesuai dengan bentangan dan tebal plat. Meskipun tipe ini dikatakan datar, namun permukaan atap selalu dibuat miring untuk menyalurkan air hujan kelubang talang

2. Atap strandar (lessenaar), terdiri dari sebuah bidang atap miring kebagian tepi atasnya menempel pada dinding bangunan induk, pada bentuk ini menggunakan konstruksi setengah kuda-kuda.

3. Atap pelana (Zadeldak), terdiri dari dua bidang miring atap yang tepi atasnya bertemu pada satu garis lurus yang disebut bubungan. Tipe ini banyak digunakan untuk rumah sederhana dan banyak dijumpai di daerah pedesaan Bali, Jawa Barat, Jawa timur, dan Jawa Tengah.

4. Atap perisai (schildak), merupakan menyempurnaan dari bentuk atap pelana dengan menambahkan dua bidang atap miring yang membentuk segitiga pada ujung akhir atap bangunan.

5. Atap tenda (tentdak), biasa dipakai pada bangunan yang ukuran panjang dan lebarnya sama, ini berarti atap terdiri dari empat bidang atap dan empat jurai dengan bentuk, ukuran dan lereng yang sama yang bertemu pada satu titik tertinggi, yaitu pada tiang penggantung.

6. Atap runcing atau menara (terendak), serupa dengan bentuk atap tenda, akan tetapi kemiringan dari jurai lebih curam.

7. Atap kerucut (kegeldak), jika atap itu berdenah bundar maka didapat atap berbentuk kerucut.

Lantai............

Lantai keramik masih menjadi pilihan favorit untuk melengkapi rumah. Jenis dan warnya yang beragam menjadi daya tarik utamanya. Mengingat modelnya dapat bertahan untuk waktu lama, memilih lantai keramik menjadi salah satu yang harus diperhatikan dengan baik.

Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum membeli lantai keramik:

Warna dan ukuran

Sesuaikan ukuran lantai keramik dengan ruangan di rumah. Semakin besar ukuran keramik, akan membuat ruangan terlihat lebih luas. Hal ini sangat cocok bila diterapkan di ruangan yang mungil.

Demikian pula halnya dengan pemilihan warna, yang dapat mendukung keindahan suatu ruangan. Bila ruangan terlihat gelap dan sempit, warna terang masih menjad pilihan untuk membuat ruangan terlhat lebih luas dan terang.

Sementara bila ruangan cukup luas, pemilihan warnapun lebih banyak. Anda dapat menyesuaikan warna lantai tersebut dengan warna cat dinding atau wallpaper yang digunakan dalam sebuah ruangan. Bila ingin menghadirkan kehangatan di ruangan yang luas, Anda dapat memilih lantai keramik dengan warna yang lebih gelap dan ukuran yang lebih kecil.

Permukaan

Pemilihan permukaan lantai keramik harus disesuaikan dengan ruangan yang akan digunakan. Glasur yang digunakan untuk lantai keramik terdiri dari berbagai jenis, seperti glossy (mengilap), satin, matte atau bertekstur. Hal inlah yang membedakan licin tidaknya lantai keramik. Penggunaanya pun harus disesuaikan dengan area yang akan dipasang lantai keramik, di dalam atau di luar ruangan.

Lantai keramik untuk eksterior sebaiknya tahan terhadap terpaan cuaca, memiliki daya serap air yang lebih rendah dan pada umumnya permukaan berglasur. Sementara itu, untuk area yang licin seperti kamar mandi, garasi atau dapur sebaiknya menggunakan tekstur kasar dan tidak glossy agar tidak mudah terpeleset.

Untuk area public, lantai keramik yang digunakan sebaiknya tahan abrasi maupun noda mengingat area ini menjadi tempat yang sering dilewati. Perhatikan kualitas glasurnya, karena bila kualitas glasur rendah kilapnya akan hilang dengan cepat. Bila menggunakan lanta yang berglossy atau semi glossy noda pun mudah dihilangkan.


Statika fluida

Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan matematika pada subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida.

tekanan statistika fluida

Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan.

Konsepnya pertama kali diformulasikan, dalam bentuk yang agak luas, oleh matematikawan dan filsuf Perancis, Blaise Pascal pada 1647 yang kemudian dikenal sebagai Hukum Pascal. Hukum ini mempunyai banyak aplikasi penting dalam hidrolika. Galileo Galilei, juga adalah bapak besar dalam hidrostatika.

Tekanan hidrostatik

Sevolume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan memberikan tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya. Untuk suatu volume yang sangat kecil, tegangan adalah sama di segala arah, dan berat fluida yang ada di atas volume sangat kecil tersebut ekuivalen dengan tekanan yang dirumuskan sebagai berikut

\ P = \rho g h

dengan (dalam satuan SI),

P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal);

ρ adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik);

g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat);

h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter).

Apungan

Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan hidrostatik fluida.

Sebagai contoh, sebuah kapal kontainer dapat mengapung sebab gaya beratnya diimbangi oleh gaya apung dari air yang dipindahkan. Makin banyak kargo yang dimuat, posisi kapal makin rendah di dalam air, sehingga makin banyak air yang "dipindahkan", dan semakin besar pula gaya apung yang bekerja.

Prinsip apungan ini ditemukan oleh Archimedes.

Tentang kayu....

Furnitur kayu identik dengan konsep kembali alam yang dapat menghadirkan nuansa hangat sekaligus kedamaian tersendiri bagi penghuninya. Tak hanya untuk furniture interior, kayu juga dapat digunakan untuk menghiasi teras atau taman.

Dari beragam jenis kayu yang ada di pasaran, pilihlah kayu yang tepat agar tak mudah “dimakan” udara. Pilih juga kayu yang tidak mudah lapuk dan tahan terhadap serangga. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa jenis kayu yang biasa digunakan sebagai furniture luar ruangan.

Kayu Jati

Sudah sejak zaman dulu kala, kayu jati menjadi salah satu pilihan favorit untuk material furniture. Jenis kayu keras ini tak hanya indah untuk ruangan bagian dalam, tapi juga sangat baik digunakan di luar ruangan. Hal ini disebabkan karena teksturnya yang memberi kesan alami dan sifatnya yang tidak mudah lapuk, tidak mudah terkena serangga dan mampu bertahan hingga 50 tahun.

Redwood

Seperti halnya kayu jati, redwood termasuk jenis kayu yang digemari untuk dijadikan material furniture luar ruangan. Bisa jadi hal ini disebabkan karena warnanya yang kemerahan (berbeda dari warna kayu kebanyakan), tergolong tahan lama dan tidak mudah lapuk karena sifatnya yang juga hamper sama dengan kayu jati, yaitu tahan terhadap serangan jamur maupun serangga. Bila dirawat dengan baik dapat bertahan hingga 25 tahun.

Cedar

Kayu ini memiliki warna yang cukup cerah, tahan terhadap serangga, jamur, kelembaban dan cuaca. Itu sebabnya, kayu yang tergolong kayu lunak ini cocok digunakan sebagai material furniture luar ruangan. Selain itu, kayu cedar juga tidak mudah mengalami perubahan bentuk (mengerut) dan perawatannya pun cukup mudah. Yang jelas, kayu cedar ini sering digunakan sebagai bahan pembuat kursi patio untuk taman.

Ketiga jenis kayu tersebut merupakan jenis kayu yang paling sering digunakan sebagai material furniture luar ruangan. Namun ada pula jenis kayu yang lain yang mungkin belum terdengar akrab di telinga seperti Jarrah yang berasal dari Australia dengan warna coklat kemerahan dan cukup kuat. Kemudian ada pula Jatoba yang biasa digunakan sebagai pengganti kayu jati atau Lenga yang berasal dari Chile yang memiliki tekstur kayu yang cukup halus.

Irigasi Adalah......

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertaniannya. Dalam dunia modern saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mangalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu-persatu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno.